Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius
6:33). Biasanya kita menafsirkan ayat tersebut sebagai melakukan beragam
upaya rohani dalam gereja yang memuliakan Tuhan. Misalnya berdoa, berpuasa,
berkhotbah, memimpin pujian, main musik, bawa persembahan dll. sebagai tindak
lanjut upaya mencari kerajaan Allah dan segala upaya itu harus ditempatkan
diatas kebutuhan dan tuntutan duniawi. Setelah kita melakukan itu semua kita
berharap segala berkat akan ditambahkan dalam kehidupan.
Namun suatu pewahyuan datang dalam
kehidupan saya tatkala saya mempelajari firman Tuhan mengenai surga dan neraka
bahwa ayat diatas dimaksudkan Tuhan untuk setiap orang Kristen mencari Kerajaan
ALLAH atau Kerajaan Surga atau surga terlebih dulu dari segala upaya apapun
dalam dunia ini dan maka semua berkat jasmani dan rohani akan ditambahkan
kepadanya.
Jadi tulisan Matius 6:33, Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, merupakan suatu perintah dari TUHAN
agar semua orang Kristen memikirkan surga lebih dari apapun. Mengapa demikian?
Karena keberadaan manusia di surga kekal sifatnya sementara di dunia ini hanya
sebatas paling lama 100 tahun, maka sudah seharusnya memang kita semua mencari
surga terlebih dulu. Ini berarti segala apapun yang kita perbuat harus ditarik
benang merah kepada surga. Apakah cocok dengan iklim surga atau iklim
sebaliknya, neraka. Segala yang kita bicarakan apakah cocok dengan suasana
surga atau tidak. Apakah yang kita gumulkan untuk kerajaan surga atau
keuntungan diri sendiri.
Sehingga disini jelaslah bahwa segala
tindakan baik seperti, mengasihi, melayani, mendoakan, bersukacita, memiliki
damai sejahtera, melakukan segala kebaikan bagi orang lain, memberi dengan
murah hati, sabar terhadap tindakan orang lain dan saat menghadapi masalah,
memiliki kesetiaan terhadap pasangan, senantiasa bersikap lemah lembut kepada
orang lain dan penguasaan diri yang baik merupakan tindakan surgawi. Segala tindakan
ini jika dilakukan terus menerus merupakan tindakan mencari kerajaan Allah dan
kebenarannya. Jadi bukan hanya melayani Tuhan yang disebut upaya mencari
kerajaan Allah tetapi segala tindakan yang dicatat dalam Galatia 5:22 itulah
yang merupakan tindakan yang tepat sebagai refleksi mencari kerajaan Allah dan
kebenarannya.
Setiap kerajaan dan pemerintahan Negara
di dunia ini mempunyai aturan dan undang-undang tersendiri. Semua orang yang
mengaku menjadi warga Negara di sana haruslah mengikuti dan mematuhi aturan
yang berlaku. Saya membaca di koran ada orang-orang pendatang dari Negara Arab
ke Eropa yang memaksakan budaya mereka diikuti oleh negara-negara itu. Mereka
memaksa menggantikan bendera negara Swiss yang bergambar salib dengan bendera
lain yang katanya menunjukkan multi kulturisme. Adapula yang memaksa
menggunakan pakaian burqa di tempat-tempat umum di Perancis karena katanya
sebagai tradisi di negaranya, padahal di Perancis penggunaan pakaian seperti
itu terlarang. Sudah seharusnya siapapun yang mau tinggal disuatu Negara
haruslah mematuhi aturan dan undang-undang di negara itu.
Nah saat kita menjadi orang Kristen atau
pengikut Yesus, dengan sendirinya kita sudah menjadi ahli waris kerajaan Surga.
Sehingga kewarganegaraan kita juga ada di surga yang berarti kita memiliki dua
kewarganegaraan. Secara jasmani karena kita masih hidup dalam tubuh ini maka
kita menjadi warga Negara Indonesia, dan secara rohani kita merupakan warga
Negara kerajaan Surga. Jadi saat kita mati kita akan berpindah ke Negara kita
yang kedua yang secara rohani yakni kerajaan Surga. Untuk itulah maka sejak
selama hidup didunia kita perlu terus menerus senantiasa mencari kerajaan surga
yang sebenarnya berarti mempersiapkan diri kita kelak ketika mati sudah siap
tinggal disana.
Bayangkan jika anda di dunia belum
melatih diri menguasai diri/penguasaan diri maka tentu akan repot saat ada di
Surga tatkala anda meminta Allah melayani nafsu duniawi anda. Saya sangat yakin
Allah pasti akan meminta anda untuk tidak tinggal di surga. Karena kultur anda
berbeda dengan surga, kultur yang melampiaskan nafsu memababi buta hanyalah
kultur neraka. Jadi sudah jelas kemana anda seharusnya akan tinggal. Untuk
itulah dalam segala aspek kita harus melatih diri mementingkan surga terlebih
dulu. Batu ujian dari setiap perbuatan kita adalah apakah yang saya perbuat ini
akan membuat saya cocok tinggal di surga atau tidak.
Banyak orang rindu tinggal di surga.
Jika disuruh memilih mereka akan angkat tangan tinggi-tinggi untuk tinggal di
surga dibanding neraka. Namun mereka tidak mau mengupayakan diri agar cocok
tinggal di kerajaan Bapa itu. Sungguh sangat aneh jika anda tinggal di
Australia pada bulan-bulan musim dingin dengan tanpa memakai baju bagian atas.
Karena anda akan gampang sekali terkena sakit dan berujung kematian. Kebiasaan
tanpa memakai baju bagian atas bisa diterapkan di Bali sepanjang hari, tapi
tidak cocok di Negara dingin seperti itu. Beragam kebiasaan duniawi tidak cocok
untuk diterapkan disurga. Maka kita mesti memastikan bahwa apa yang kita
perbuat sudah tepat atau belum. Jika belum maka kita perlu mencari dahulu
kerajaan surga dan kebenarannya.
Apa yang saya uraikan disini merupakan
suatu kenyataan yang harus kita perbuat selama hidup di dunia. Akan tetapi
Tuhan tahu bahwa segala upaya kita untuk tinggal di surga itu seringkali
menemui kegagalan. Karena memang ada hokum dunia ini yang berjuang melawan
hokum surga. Dan sekuat apapun kita melawannya kita tidak akan mampu keluar
sebagai pemenang. Itu sebabnya Tuhan telah memberikan jalan keluar yakni
mengirimkan YESUS untuk mati di salib, untuk menanggung semua kelemahan dan
dosa kita. Setiap kita yang percaya kepada Yesus dan mengakui pengorbanannya di
salib itu akan mendapatkan kelepasan yang sempurna dari setiap dosa dan
kelemahan. Lagipula kita akan diberikan ROHNYA yakni ROH ALLAH, yang akan
menuntun kita pada segala jalan kebenaran. Yakni dengan berbicara di dalam hati
kita.
Saat ini ceklah diri anda seandainya
sekarang anda mati apakah sudah siap ke surga atau neraka. Biasanya orang akan
ketakutan ketika menjelang ajal. Mereka biasanya menangis atau
berteriak-teriak. Kenapa? karena mereka takut masuk neraka. Tapi jika orang
memiliki iman kepada Yesus dan telah mencari kerajaan Allah terlebih dulu
mereka akan menghadapi kematian dengan senyuman. Para terpidana mati akan
menangis sejadi-jadinya saat akan ditembak, digantung atau dihukum mati. Maka
mereka biasanya disuntik dengan cairan penenang agar bisa dieksekusi. Namun
para terpidana mati yang sudah memiliki Yesus dan pengharapan surga akan
memandang setiap eksekusi dengan tenang dan damai karena yakin saat napas
terakhir malaikat telah menjemput mereka dan membawa mereka ke surga. Hal ini
pula yang jelas terlihat di wajah Sumiarsih seorang terpidana mati di Malang
yang harus menerima konsekuensi ditembak mati karena pembunuhan yang
dilakukannya. Namun ia menjalaninya dengan senyum dan kedamaian karena
sebelumnya ia telah menerima Yesus dan telah mencari kerajaan Allah terlebih
dulu. Selama ia dipenjara ia giat dalam pelayanan rohani, giat menginjili
sesama tawanan, bahkan upaya Negara mengeksekusinya bukannya memupuskan
semangat melayani YESUS melainkan semakin giat dia lakukan sehingga semakin
banyak tawanan yang menjadi Kristen.
Saat ini jika kita mencari Kerajaan
Allah terlebih dulu, maka semua kebutuhan jasmani kita akan dipenuhi dan jelas
tempat disurga akan menjadi milik kita. Karena janji Tuhan adalah menambahkan
segala sesuatu dalam kehidupan setiap yang mendahulukuan Kerajaan Surga. Saya
sudah mengalaminya. Bagaimana dengan anda? sumber
1 komentar:
Shalom Gembala Sidang, Pendeta-pendeta dan Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.
Tanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada
Huruf Ibrani, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃ "
( " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad " )
Dilanjutkan dengan mengucap berkat berikut :
Huruf Ibrani, " בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד "
( " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed " )
( Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱
Posting Komentar
1. komentarnya yang membangun yach.!
2. gunakan kata-kata yang sopan.
3. jangan lupa share link