MENJAGA KEKUDUSAN


Bacaan Alkitab hari ini: Ulangan 7
Pengudusan adalah proses yang hanya bisa dilakukan oleh Allah sendiri. Manusia tidak punya kemampuan untuk menguduskan dirinya sendiri. Yang bisa dilakukan oleh manusia adalah menjaga kekudusan dengan cara menjaga diri agar tidak bergaul di “tempat” yang tidak kudus.
Mengapa Allah menghalau bangsa-bangsa yang tinggal di ta­nah Kanaan? Mengapa Allah memerintahkan orang Israel un­tuk tidak bergaul dengan mereka? Jawabannya sangat jelas, yaitu agar umat Allah mampu menjaga kekudusan hidup dan tidak terseret pada penyembahan berhala. Memang, tindakan dan perintah Tuhan seperti bertolak belakang de­ngan perintah-Nya untuk menjadi berkat bagi dunia. Bagaimana mungkin kita menjadi berkat bagi dunia bila kita tidak bergaul dengan orang lain atau bangsa lain?
Kalau kita cermati, sebenarnya yang Allah kehendaki adalah agar umat-Nya tidak terpengaruh oleh dosa dunia. Tugas umat Tuhan adalah mempe­ngaruhi, bukan dipengaruhi. Allah mau menjaga kekudusan umat-Nya agar umat-Nya bukan hanya menjadi teladan, tetapi juga menjadi berkat bagi du­nia. Jadi, yang Allah larang sebenarnya bukanlah pergaulannya. Kita boleh bergaul dengan siapa saja selama tujuan kita adalah mempengaruhi mereka dengan kekudusan hidup kita. Jikalau kita belum bisa mempengaruhi, tetapi lebih mudah dipengaruhi oleh dunia, lebih baik kita melepaskan diri dari pergaulan tersebut untuk sementara sampai kita siap untuk bergaul dengan mereka di dalam kekudusan.
Kita harus berani dan tegas dalam menjaga kekudusan. Allah menghen­daki agar kita menjadi terang dan berkat bagi dunia, tetapi di dalam keku­dusan hidup di hadapan Allah.
Ulangan 7:6
“Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari  segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.”
Bandingka dengan:
mamat 19:1-2,15-18 ; Mazmur 1:1-6 ; 1Tesalonika 2:1-8 ; Matius 22:34-46
Karena Allah Kudus, maka manusia diperintahkan untuk kudus juga. Hal kekudusan ini harus nampak atau terpancar dalam hubungan dan sikap terhadap Allah, sesama, Lingkungan dan keluarga. Apakah yang dituntut dalam hidup kudus?Hidup kudus menuntut adanya pengakuan dan penghormatan tertinggi atas kedaulatan dan hak-hak Tuhan Allah. Pernyataan dan hormat dan bakti kepadaNya harus manusia lakukan, mutlak sesuai kemauan Allah.
Perlakuan terhadap sesama manusia harus sesuai juga dengan keinginan Allah, bukan sesuka hati orang, misalnya perlakuan terhadap orangtua, orang miskin, orang asing, penderita cacat, pencari keadilan, kaum ekonomi lemah dan lain-lain.Kejujuran dan ketulusan terhadap sesama, diri sendiri harus dipegang teguh apapun yang terjadi.Untuk menjalani hidup kudus ini kita tidak harus meninggal dunia lebih dulu. Di sini dan kini pun kita harus beretika melakukan apa yang boleh dan menghindari apa yang tidak boleh. Darimana kemampuan menjaga kekudusan dengan hidup ini? Rasul Paulus katakan bahwa setiap kita harus bergantung kepada sumber di luar diri kita yaitu pertolongan Allah itu sendiri. Dengan pertolongan Allah kita dapat mewujudkan hidup kudus yaitu dengan saling mengasihi agar terlaksana hukum kasih itu, maka kita juga harus saling mendukung dalam doa dan mendorong dalam melakukan perbuatan baik terutama kasih. Dimana hidup kudus ini dimulai? Tak ada tempat dan suasana semanis rumah sendiri atau keluarga. Karena keluarga adalah keluarga yang diberkati Allah, maka keluarga kristen harus memiliki hidup kudus.
Setiap anggota keluarga dituntut untuk saling mengasihi dan melakukan 3 hal di atas, agar terciptanya keluarga yang serasi dan kesatuan yang utuh. Pasti akan ada kebahagiaan dalam keluarga walaupun ada atau akan mengalami badai.Marilah keluarga-keluarga Kristen, peganglah teguh Firman Tuhan dan ketetapan-ketetapanNya. Itulah wujud keluarga yang menjaga kekudusan.

0 komentar:


Posting Komentar

1. komentarnya yang membangun yach.!
2. gunakan kata-kata yang sopan.
3. jangan lupa share link

Populer Post

Followers

Ayat Alkitab

mailonpix.com blog-indonesia.com

Arsip Blog

About Me

Foto Saya
manado, sulawesi utara, Indonesia
saya sudah 17thn menjadi seorang kristen,namun hanya seorang kristen biasa yang belum terlalu mengerti akan bagaimana caranya untuk hidup baik di dalam Tuhan. tetapi sekarang setelah saya berumur 18thn, saya mulai belajar untuk bagaimana saya dapat berubah dan hidup baik. satu yang kupercaya kata Tuhan setiap manusia harus hidup baru,dan bukan hidup menurut dunia. setelah saya belajar tentang kebenaran injil yang benar-benar berguna untuk mendidik,mengajar,menyatakan kesalahan, di sana saya lebih di tuntut untuk dapat mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang kudus dan berbau harum di hadapan Tuhan. kata Tuhan siapa yang hidup kudus dia akan melihat kemuliaan.Amin.

Like Donk

Berbagi Diskusi

Selamat Datang Jgn Lupa Comment
Widget by: Facebook Develop by: Jouse