Bacaan Yosua 1:1-4 ;3:1
Sebuah perjanjian di katakan sah
jika masing-masing pihak saling “mengikatkan diri” dalam perjanjian tersebut
serta sama-sama sepakat dengan syarat dan ketentuan tertentu yang menjadi
persetujuan bersama. Dengan demikian masing-masing pihak memiliki TANGGUNG
JAWAB yang mesti dipenuhi. Sehingga jika salah satu pihak mengingkarinya,maka
perjanjian itu dinyatakan Batal. Hal serupa terjadi juga dalam hubungan bangsa
israel dengan Allah. Dimana ketika Allah mengikatkan diriNya dengan sumpah
kepada mereka dalam suatu “ perjanjian “(Ulangan29:13), maka bunya hanya Allah
yang melakukanNya, bahkan bangsa Israelpun mengikatkan diri mereka dengan
sumpah dalam “perjanjia” tersebut (Yosua 24). Oleh karenanya, ketika bangsa
israel mulai serong hatinya dan tidak berpaut kepada Tuhan Allah mereka dengan
segenap hatinya serta mulai melakukan penyembahan-penyembahan kepada ilah-ilah
lain maka hal itu menyulut murka Allah terhadap mereka dalam hukuman demi
penghukuman.
Belajar dari pengalaman bangsa
israel dengan Allah,zaman sekarang,ketika seseorang itu menjadi percaya kepada
Allah dan menerima Yesus Kristus sebagai
juruselamatnya,maka ia telah memilih mengikatkan diri kepada Allah
dengan suatu perjanjian yang kekal. Dan berkat dari hal ini adalah di dalam Kristus, ia berhak atas
seluruh janji-janji Allah dalam hidupnya. Tetapi untuk memperoleh penggenapan
seluruh janji-janji Allah itu, ada bagian yang menjadi tanggung jawabnya.
Sehingga dapat di katakan jika ia tidak memenuhi tanggung jawabnya, maka jelas
penggenapan janji itu tidak terjadi dalam hidupnya. Berkaitan dengan hal
tersebut, ada bebrapa tanggung jawab yang harus di penuhi, jika seseorang
menghendaki memperoleh penggenapan dari janji Allah:
Menghargai pemimpin Rohani (Yosua 1:6)
Dalam
meraih janji Allah bagi hidup kita, Tuhan telah menempatkan para pemimpin
Rohani atas kita yang akan “menuntun”
kita kepada segala penggenapan janjiNya. Dan kepada mereka, sebuah ketaatan merupakan
suatu keharusan yang tidak dapat di tawar. Karena Tuhan memberkati kita melalui
mereka (Ulangan 34:9). Dan ciri khas dari pemimpin Rohani itu adalah : Penuh
Firman, penuh keyakinan dalam setiap tindakannya dan sangat
bergairah/bersemangat dalam segala hal.
Menghargai waktu (Yosua 1:2b......bersiap)
Allah
itu sangat menghargi waktu. Allah tidak pernah sembarangan dengan waktu. Bahkan
segala sesuatu diciptakan tepat pada waktunya, dan segala sesuatu di atur
sesuai waktunya. Seseorang dapat meraih janji Allah jika ia berada dalam
waktuNya ( perkenanan Tuhan ). Dan satu-satunya cara supaya dapat memperoleh
perkenananNya adalah dengan belajar “merespons” kepada Firman Allah.
Menghargai Rencana Allah (Yosua 1:2c....menuju)
Jika seseorang mengerti dan mengetahui suatu tujuan yang akan dicapai
dalam hidupnya,maka dengan mudah ia akan memfokuskan dirinya untuk mendapatkan
kesuksesan disana. Demikian pula dengan rencana Allah dalam hidup kita. Allah selalu
merancangkan yang baik bagi kita (Yeremia 29:11). Dan supaya semua yang Ia
rancangkan itu tergenapi dalam hidup kita, maka kita harus mengetahui dan
mengerti akan apa yang menjadi rencanaNya dalam hidup kita. Hal itu hanya di
dapat jika kita semakin serupa denganNya.
Menghargai Kebiasaan Yang Baik (Yosua
1:1a......bangun pagi-pagi)
Membangun
kebiasaan yang baik itu identik dengan menghargai kebiasaan yang baik. Membangun
sebuah kebiasaan yang baik itu butuh waktu, apalagi jika lingkungan di sekitar
kita tidak mendukung. Tetapi belajar
dari pengalaman hidup Yosua, ternyata Yosua mampu menbangun dan
mengembangkan kebiasaan yang baik walaupun
berada di tengah-tengah angkatan bangsa israel yang bengkok hatinya. Dan kebiasaan
yang baik terutama adalah tekun beribadah ( Yosua 24:14-15).
Menghargai Karakter Yang Baik ( Yosua
1:1b.....sungai yordan)
Karakter yang baik dapat di
capai seseorang jika ia memiliki sikap Rendah hati. Tanpa kerendahan hati,
tidak mungkin seseorang itu mampu mengembangkan
suatu karakter yang baik dalam hidupnya. Karena untuk menghasilkan “sebuah
karakter Ilahi” dalam diri seorang percaya, Allah akan mengujinya lewat segala
macam godaan,tantangan,tekanan yang terjadi dalam hidupnya. Akhirnya, TANGGUNG
JAWAB kita terhadap perjanjian dengan Allah menentukan penggenapan atas seluruh
janjiNya dalam hidup kita.
Di kutip
dari khotbah Pdm. Edward Manumpil
0 komentar:
Posting Komentar
1. komentarnya yang membangun yach.!
2. gunakan kata-kata yang sopan.
3. jangan lupa share link